Sekolahku Sehat dan Asri
OPINI | 02 June 2010 | 13:2038 0 NihilKemarin ada sambutan dari kepala UPTD, yang selalu menekankan dan mengekspresikan harapannya agar sekolah dibawah pembinaannya mendapatkan juara. Tidak ada satupun kalimatnya bahwa membuat dan memelihara sekolah tetap sehat itu haruslah sebuah kewajiban baik dinilai atau tidak.Sekolah sehat yang diusahakan pada minggu-minggu ini, yang melibatkan kepolisian, puskesmas dan komite sekolah semata-mata hanya ingin mendapatkan juara,kemudian tidur lagi. Hal ini persis saat mulai memasuki semester genap pada kelas 9. Siswa mulai dijejali dengan penguasaan dan strategi menghadapi UN. Esenssi Pendidikan dan pengajaran di sekolah sudah dikesampingkan. Kita hanya butuh pengakuan, bukan membangun kebiasaan dan karakter peserta didik. Sehingga banyak yang menghalalkan cara-cara yang kurang terpuji untuk meluluskan anak didiknya, walaupun sebenarnya mereka belum mampu.
Sebenarnya setiap sekolah ingin memiliki lingkungan yang sehat secara fisik maupun sehat dalam hubungan personal to personal di dalamnya. Hanya saja, mungkin kurangnya trigger untuk tetap mempertahankan lingikungannya sehat. Trigger itu misalnya dengan mengadakan lomba secara berkala. Analoginya seperti Kompetisi Sepakbola yang terus berjalan, maka banyak club2 yang berlatih dan mempersiapkan timnya untuk bertanding. Coba kalau tidak ada, para pemain bola yang berbakat ya sekedar olahraga lalu pulang tidur.
Anyway, saya senang sekali dengan adanya lomba ini, sekolah nampak bersih, sedap dipandang mata, banyak tanaman obat - saling tukar-tukaran dengan teman-teman yang bawa dari rumah, toilet bersih dan tidak bau lagi, pokoknya asyik punya.
Mudah-mudahan apa yang dihajatkan berjalan dengan baik dan sesuai harapan esok hari Kamis, 3 Juni 2010. Semua memelihara apa yang telah dibuat usai lomba nanti, tidak lagi menyanyikan lagunya Dian Pisesa, ” Aku Masih Seperti Yang Dulu “